GURU ROBOT DAN SAYA DISLEKSIA
Saya ingin kembali ke tahun 1999 dimana saat saya dibuli karena cap kebodohan. Saya ya saya memang terkena disleksia. Disleksia merupakan gen bawaan dari orang tua yang menyebabkan kegagalan dalam membaca, menulis, mengetahui arah, serta berbahasa dalam usia - usia tertentu dan tidak dapat disembuhkan karena bukan penyakit.
Saya awalnya tak tau dan baru sadar beberapa hari yang lalu, sebelumnya ijinkan saya kembali di tahun 1999 dimana saya mengawali hidup dengan pembulian, dan ini contoh tulisan saya apabila tidak di edit https://web.facebook.com/marndut.maria/posts/1231211910249793 Yah, seperti itulah kira - kira amburadul.
Awal tahun 1999 merupakan awal saya bersekolah di salah satu TK negeri di solo, saya tak tau kenapa saya sulit berinteraksi dan komunikasi, jarang sekali bergaul dengan teman - teman, karena hal itu saya sering menjadi bahan iseng - isengan teman saya. Ditonjok, dipukul, dijotos sudah biasa, sampai akhirnya saya terkena pemukulan dikepala yang menyebabkan demam 1 minggu. Akhirnya raportan tiba, guru saya mengatakan bahwa saya kemungkinan autis dan melihat hal tersebut reaksi orangtua saya adalah memindahkan saya langsung ke sekolah dasar. Jadi ada 2 faktor saya pindah, yaitu karena sering dipukul teman saya dan di bilang autis.
Tahun 2000 saya masih berusia 5 tahun, duduk disana lebih menyakitkan, guru saya memang sabar, tapi pelajaran membaca atau menulis itu sulit, ketika saya menulis tulisan saya selalu mirroring, misal LIA jadi AIL, atau tulisan saya loncat - loncat MARIA NATALIA DWIASTUTI jadi MARI NATALIA DWI ASTITI, orang tua dan kakak saya pun masih menganggap biasa, finally saya bisa baca tulis itu kelas 3 SD dan masih sering typo karena rasanya pas mbaca atau nulis itu loncat2. Kelas 3 SD saya mengalami kendala baru, guru TK saya mengatakan saya autis dan guru SD saya mengatakan saya kadang pekok kadang bodo., teman2 saya pun demikian. Hal tersebut dikarenakan saya selalu mendapatkan nilai 0 ketika mencongak, and setelah semester berikutnya saya bisa dapet 100. Caranya dengan dihapal.
Selama perjalanan sekolah saya dibilang bodoh atau hampir nggak naik kelas itu sudah biasa. Prestasi saya mulai terlihat ketika kelas 5 SD, saat itu saya mengandalkan cara belajar dengan membuat peta konsep dan diagram. Sehingga saya tau inti2 pelajarannya dan tinggal saya kembangkan. Kemudian prestasi saya terus menanjak SD nilai rata2 UN saya 8,5 SMP nilai IPA 90, nilai matematika 95 sampai saya jadi rangking 1 pas kelas 1 SMA, mengikuti olimpiade biologi. kuliah di Pendidikan TIK yang notabene ngoding terus dan cumloade. Saya hanya mengolah kekurangan saya menjadi kelebihan dalam tangan Tuhan.
Pada dasarnya disleksia memang tidak tampak, begitupun dengan saya, saya sebenarnya mengalami kesulitan berkomunikasi sering gagap tapi saya belajar agar bisa sampai jadi presentator, kemudian saya sering kehilangan arah terutama arah jalan, saya tak bisa menentukan arah barat utara selatan timur, saya juga tidak bisa menentukan kiri dan kanan apabila perintahnya cepat, saya tak bisa mengikuti perintah gerakan apabila dilakukan secara cepat, saya sering lupa pada hal2 meletakan benda, nulis sering typo, membaca selalu loncat dan harus diulang, baca 15 menit aja udah pedih, saya kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang panjang, saya tak mampu mengelola bahasa yang baik misal tata urut SPOK yang membuat saya stres saat skripsi, saya juga tak mampu berbahasa dengan baik.
Pada dasarnya disleksia memang tidak tampak, begitupun dengan saya, saya sebenarnya mengalami kesulitan berkomunikasi sering gagap tapi saya belajar agar bisa sampai jadi presentator, kemudian saya sering kehilangan arah terutama arah jalan, saya tak bisa menentukan arah barat utara selatan timur, saya juga tidak bisa menentukan kiri dan kanan apabila perintahnya cepat, saya tak bisa mengikuti perintah gerakan apabila dilakukan secara cepat, saya sering lupa pada hal2 meletakan benda, nulis sering typo, membaca selalu loncat dan harus diulang, baca 15 menit aja udah pedih, saya kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang panjang, saya tak mampu mengelola bahasa yang baik misal tata urut SPOK yang membuat saya stres saat skripsi, saya juga tak mampu berbahasa dengan baik.
Disleksia mampu ditangani selama sabar tapi memang tidak bisa sembuh, dan bagi guru - guru, saya tak ingin melihat adanya cap atau stempel bodoh pada anak yang tak bisa membaca atau menulis, kenapa anda tidak memperlakukannya dengan cara lain, metode belajar kan banyak. Karena sebenarnya disleksia tak berkaitan dengan kemampuan IQ, IQ saya diatas rata - rata 120 tapi saya disleksia.
Jadi renungan saya hari ini, jadilah guru yang baik, yang bisa melakukan segala metode pembelajaran, bukan hanya nulis dan berhitung saja tapi bisa juga melalui visual atau audio.
Jadi renungan saya hari ini, jadilah guru yang baik, yang bisa melakukan segala metode pembelajaran, bukan hanya nulis dan berhitung saja tapi bisa juga melalui visual atau audio.
beberapa minggu ini saya mencari tahu tentang disleksia..
ReplyDeletesebelumnya saya mempunyai kesulitan saat bekerja, ketika menulis atau mengetik sesuatu baik pada hp atau komputer sering sekali terjadi kesalahan ejaaan(typo) seperti, jadwal jadi jawal.
sering kali terbalik antara kanan dan kiri.
sulit mengucapkan kata-kata atau menemukan kata yg pas saat berbicara.
anehnya ketika membaca angka misal 2134 yg saya ucapkan 2341 namun ketika di tulis saya akan menuliskan angka yg benar 2134.
sering kali bingung tentang tanggal dan atau hari.
sulit untuk menyampaikan pesan dari seseorang untuk orang lain dengan benar.
apakah yg saya alami itu ciri-ciri disleksia?
ngetik komentar ini aja cape.a bangettttt banyak kata yg harus di hapus dan tulis ulang karena typo..
bisa jadi kak, tapi lebih baik ke psikolog untuk melakukan tes
ReplyDelete