Apa sih feminisme itu?

Feminisme, mungkin sebagian dari kita udah ada yang pernah denger, atau justru penggiat dari feminisme ini. Apa sih sebenarnya feminisme itu? Feminisme bukan sekedar remah - remahan rengginang atau semacam makanan yang lain, tapi dari susunan hurufnya kita sudah bisa menerka - nerka feminisme pasti berkaitan dengan kaum hawa. Yal betul sekali, feminisme sangat diviralkan ketika mendekati hari kartini. Kartini merupakan pejuang nasional wanita yang memperjuangkan persamaan derajat antara pria dan wanita. Ya itulah feminisme. Secara harfiah feminisme dapat juga diartikan sebagai gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria (https://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme).


Namun tak sedikit juga wanita yang sudah diberikan kesetaraan hak masih menuntut hak sebagai seorang lelaki. Contohnya, bekerja telalu extra hingga meninggalkan keluarga, berprilaku terlalu mandiri, ingin bertelanjang dada, dsbnya.

Sebagai wanita, kita memiliki kodrat untuk mendidik anak - anak dan sebagai ibu yang sesungguhnya. Kewajiban seorang suami tentunya juga mendidik anak dan bekerja. Namun kadang saya masih menemukan ibu - ibu yang hampir cerai dengan suaminya karena terlalu sibuk dalam pekerjaanya hingga lupa pada keluarganya.

Namun feminisme juga diperlukan walaupun kesetaraan itu kadang terlihat penuh dengan tudingan. Contohnya seorang wanita yang berambut cepak, dikiranya penyuka sesama jenis. Wanita karir digosipkan tidak mengurus rumah tangga, wanita yang belum menikah di usia 25an dianggap perawan tua, wanita yang menikah muda dikira hamil duluan. Sebagai seorang wanita, jalani hidup dengan santai saja. Jika kamu dipergunjingkan tapi kamu tidak melakukan hal demikian, diamlah dan berbuatlah yang membuat mata mereka terbuka, contohnya dengan prestasi.

Intinya adalah ciptakanlah feminisme yang sesuai takarannya, tak melebihi kodrati alam sebagaimana wanita dan pria diciptakan. Kesetaraan memang diperlukan tapi kewajiban dari masing - masing manusia perlu dipertanggung jawabkan. Tak hanya kita pertanggung jawabkan di dunia ini saja, tapi juga akan dipertanggung jawabkan di tempat lain juga (akhirat). 

Comments

Popular posts from this blog

Dilematika Guru Honorer

Siapa saya? (part 1)

Siapa saya? (Part 2)